Pemisahan cross management dan cross ownership di PT Indosat dan PT Telkom yang mendatangkan keuntungan Rp 5 T tanpa menjual saham.
- Pada era Pemerintahan Gus Dur, Rizal Ramli melakukan terobosan untuk melakukan pemisahan manajemen silang (cross management) dan kepemilikan silang (cross ownership) di tubuh PT Indosat dan PT Telkom.
- Tim Ekonomi Gus Dur ingin agar antara kedua perusahaan ini berkompetisi secara fair, meninggalkan kerjasama terselubung yang selama ini dipraktekan keduanya melalui berbagai anak perusahaan masing-masing.
- Kebijakan ini mendatangkan keuntungan sebesar Rp 5 triliun untuk negara tanpa menjual selembar saham.
Awalnya Ditentang, Hasilnya Menguntungkan Negara
- Awalnya, karyawan PT Telkom (Telekomunikasi Indonesia) menentang gagasan penghapusan kepemilikan silang (cross ownership) dan manajemen silang (cross management) antara PT Telkom dan PT Indosat di puluhan anak perusahaannya.
- Rizal Ramli menerima 100 orang perwakilan Karyawan PT Telkom. Mendengarkan dan mengevaluasi satu demi satu tuntutan karyawan. Tuntutan yang benar dan wajar langsung dieksekusi. Sebaliknya, yang tidak benar, langsung ditolak.
“Pak Agum, tolong diterima 100 orang perwakilan karyawan di Gedung Indosat. Pilih yang paling bandel,” kata Rizal Ramli lewat telepon kepada Menteri Perhubungan, Agum Gumelar. Ia juga meminta segenap jajaran direksi dan komisaris PT Telkom dan Indosat datang ke kantor Indosat.
- Karyawa PT Telkom yang diwakili Serikat Karyawan Telkom merasa puas, karena berbagai keluhan yang disampaikan bukan cuma ditampung, melainkan diselesaikan saat itu juga.
- Hasil dari proses ini, negara mendapat keuntungan Rp 5 triliun.
- Dana ini untuk menambal Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) yang pada waktu setelah Krisis Moneter 1998, masih belum stabil.
- Ini adalah salah satu solusi Rizal Ramli untuk membiayai APBN. Cara ini adalah bentuk penolakan Rizal Ramli untuk mengikuti cara-cara IMF dan Bank Dunia, seperti jual saham-saham BUMN yang bagus dan menguntungkan.
“Saya tidak mau melakukan privatisasi ugal-ugalan seperti itu,” kata Rizal Ramli.
“Pemerintah menghendaki, kepemilikan silang dan manajemen silang di anak-anak perusahaan PT Telkom dan Indosat diakhiri, sehingga akan tercipta kompetisi yang fair di antara kedua raksasa telekomunikasi Indonesia ini. Dengan demikian, rakyat sebagai konsumen akan lebih diuntungkan. Jadi, bukan terus-terusan mempraktikan kerjasama terselubung yang cenderung merugikan rakyat,” kata Rizal, membeberkan alasan yang melatarbelakangi gagasan pemisahan kepemilikan saham kedua BUMN itu.
Menggaet Rp 5 Triliun Tanpa Menjual Saham - PDF Free Download
Rizal Ramli Berbagi Kiat Sukses Bangkit dari Keterpurukan Ekonomi
Menatap 2018 dengan Berkaca pada Kesuksesan Ekonomi Era Gus Dur |Republika Online